Bojonegoro – Mutasam(39) warga dusun Prembungan desa Pekuwon kecamatan Sumberejo kabupaten Bojonegoro Jawa Timur yang merupakan korban pembacokan mencari keadilan dengan melaporkan musibah yang dialaminya ke Polres Bojonegoro. Minggu, 24 Juli 2022.
Korban menuntut agar pelaku segera ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena dari laporan yang sudah diterima oleh Satreskrim Polres Bojonegoro sudah lebih dari 3X24 Jam. Kata korban.
“Kalau hingga saat ini belum juga ditangkap perlu dipertanyakan ada apa dengan Polres Bojonegoro? jangan sampai hukum seperti pisau yang tajam kebawah tumpul yang atas. Dan saya sudah melapor musibah yang saya alami ke pihak berwenang dan diterima oleh Satreskrim Polres Bojonegoro pada tanggal 19 Juli 2022. Tambah korban.
[irp]
Menurut Kanit 1 Reskrim Polres Bojonegoro AKP Harjo lewat sambungan telepon mengatakan jika hingga saat ini aparat masih mencari pelaku dan proses hukum akan terus Berjalan,” Polres Bojonegoro segera memproses laporan korban sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. Laporan yang telah dibuat dengan Nomor:. LP/B/103/VII/2022/SPKT/Polres Bojonegoro.
Didin Ariyanto sekdes Pekuwon menjelaskan,” terjadianya pembacokan mutasam ini di karenakan,” korban sering ketuk ketuk pintu dirumah warga apalagi (rumah janda) selama 1-2 minggu ini, dan kami selaku dari pemerintah desa akan tetap mendukung proses hukum yang sudah berjalan. Jelasnya
” Karena kejadian dirumahnya mutasam itu, dia itu setelah ketahuan mengetuk rumah janda dan dikejar warga dan pemuda. Tambahnya.
[irp]
Jadi” dengan kejadian pembacokan tersebut Korban masih mengalami trauma berat dan belum berani pulang ke keluarga karena takut dengan ada ancaman kepada dirinya.
Tetanga korban saat di temui awak media yang tidak mau di sebutkan namanya menambahkan,” Serta ada rumor yang juga mengatakan ada upaya mendamaikan para pelaku dengan korban oleh perangkat desa Pekuwon, karena korban dianggap mempunyai ketebelangan mental. Tetapi saat membuat laporan ke Polres ditanya korban menjawab dengan lancar dan lugas.tambah warga.
Dan korban juga bertekat untuk tidak mencabut laporannya. Aplagi masyarakat desa Pekuwon juga menuntut agar premanisme diberantas habis sampai ke akar akarnya, karena selalu meresahkan masyarakat. ( Tim/red )