Bojonegoro – Populi Center, lembaga penelitian non-profit di bidang kebijakan dan opini publik, mulai tanggal 6 hingga 12 November 2024 menyelenggarakan Survei Partisipasi dan Preferensi Pemilih jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bojonegoro .
Hasil survei kali ini menunjukkan bahwa tingkat elektabilitas calon bupati Setyo Wahono sebesar 73,1 persen, dan Teguh Haryono sebesar 6 persen.
Sementara untuk elektabilitas calon wakil bupati, elektabilitas Nurul Azizah sebesar 74 persen dan Farida Hidayati sebesar 6,1 persen di urutan kedua.
Sedangkan untuk elektabilitas head to head pasangan calon, pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah sebesar 81 persen mengungguli pasangan Teguh Haryono-Farida Hidayati sebesar 8,5 persen.
Hal tersebut disampaikan Peneliti, Populi Center, Hartanto Rosojati melalui rilis media, Jumat (15/11/2024).
“Tujuan survei ini untuk melihat peta persaingan terkini di antara calon-calon yang berlaga dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bojonegoro sebagai referensi bagi pemilih dalam menentukan pilihan. Dan survei ini dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal dan sampel responden tersebar secara proporsional di 28 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.” tutur Hartanto Rosojati.
Hartanto Rosojati menambahkan bahwa metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) kepada 800 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan rentang Margin of Error (MOE) kurang lebih 3,46 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
“Proses wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan aplikasi Populi Center.” kata Hartanto Rosojati.
Hartanto Rosojati mengungkapkan bahwa hasil survei kali ini menunjukkan bahwa pertama, tingkat elektabilitas terbuka (top of mind) calon bupati menunjukkan bahwa elektabilitas tertinggi diperoleh Setyo Wahono dengan 73,1 persen, sementara Teguh Haryono berada di urutan kedua dengan 6 persen.
“Sementara yang tidak menjawab pertanyaan ini sebesar 13,6 persen.” tuturnya
Kedua, lanjut Hartanto Rosojati, untuk elektabilitas terbuka (top of mind) untuk calon wakil bupati, elektabilitas tertinggi diperoleh Nurul Azizah dengan 74 persen, diikuti Farida Hidayati dengan 6,1 persen di urutan kedua. Sementara yang tidak menjawab pertanyaan ini sebesar 14 persen.
Pada elektabilitas head to head pasangan calon, pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah dengan 81 persen mengungguli pasangan Teguh Haryono-Farida Hidayati dengan 8,5 persen. Adapun masyarakat yang belum memutuskan sebesar 9 persen dan yang menolak menjawab sebesar 1,5 persen.
“Hasil ini menunjukkan terdapat peningkatan elektabilitas Setyo Wahono-Nurul Azizah sebesar 5,4 persen dari survei di bulan Oktober 2024, sementara tingkat keterpilihan Teguh Haryono-Farida Hidayati tidak mengalami perubahan atau stagnan.” tutur ” kata Hartanto Rosojati.
Terkait dengan kemantapan pilihan, sebesar 79,7 persen masyarakat menjawab sudah mantap dengan pasangan calon yang dipilihnya, sedangkan sebesar 20,3 persen menjawab masih akan berubah. Dari kemantapan pilihan tersebut, pemilih Setyo Wahono-Nurul Azizah yang menjawab sudah mantap dan tidak akan berubah sebesar 81,6 persen, sementara kemantapan pemilih dari Teguh Haryono-Farida Hidayati sebesar 61,8 persen.
“Temuan ini menunjukkan bahwa strong voters dari pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah lebih tinggi.” kata ” kata Hartanto Rosojati.
Ketika masyarakat ditanya mengenai sifat kepemimpinan secara terpisah, Setyo Wahono dianggap sebagai tokoh yang paling berwibawa (51,4 persen), tegas (47,1 persen), jujur (34,9 persen), dan sering memberikan bantuan (28,3 persen).
Kemudian Nurul Azizah dianggap paling merakyat (41,4 persen), taat beragama atau religius (34,4 persen), dan dekat dengan ulama dan kiai (33,9 persen).
“Sementara tidak ada yang mengunggulkan Teguh Haryono dan Farida Hidayati dalam sifat kepemimpinan yang sudah disebutkan.” kata Hartanto Rosojati.
Secara umum, temuan survei memperlihatkan bahwa tingginya tingkat keterpilihan terbuka untuk Setyo Wahono dan Nurul Azizah, hingga kemantapan pilihan, serta atribut kepemimpinan yang dominan mengunggulkan kedua tokoh tersebut.
“Hal tersebut disinyalir menjadi penyebab kuatnya suara pasangan calon Setyo Wahono-Nurul Azizah pada elektabilitas head to head pasangan jika dibandingkan dengan pasangan Teguh Haryono-Farida Hidayati.” kata kata Hartanto Rosojati. (Red)