Survei Poltracking Indonesia, Pilbup Bojonegoro 2024, Wahono – Nurul Unggul Dari Teguh – Farida

admin
Img 20241019 Wa0057

Bojonegoro, – Survei terbaru terkait Pilkada Bojonegoro 2024 telah di rilis hari ini Sabtu (19/10/2024) sekitar pukul 14:00 wib. Hasilnya Pasangan Wahono Nurul unggul jauh dari rivalnya.

Survei ini berasal dari Poltracking Indonesia, Survei dilakukan secara tatap muka oleh tim survei terlatih pada periode 4 sampai 10 Oktober 2014 dengan sampel sebanyak 1600 responden.

Dalam Paparannya, Peneliti utama Poltracking Indonesia Masduri Amrawi menyampaikan, sampel yang dilakukan ini bisa merepresentasikan referensi elektoral warga Bojonegoro secara umum.

“Dalam survei kami melaksanakan propinsi dari tingkat kecamatan dahulu, baru melakukan pengacakan ditingkat kelurahan hingga RT, KK, sampo pada ke Responden terpilih,”ucapnya.

Beberapa hal yang di ukur dalam survei ini,  yakni Prefensi pemilih yakni mengukur beberapa aspek persepsi pemilih terkait dengan kepemimpinan di Bojonegoro.

Kemudian, Poltracking indonesia juga melakukan pengukuran pada elektabilitas padangan kedua kandidat yang bertarung, termasuk personal antar calon Cabup dan Cabawup.

Kemudian, pihaknya juga melakukan pengukuran peta penyebaran, atau peta tranbulasi berdasarkan geografi dan Demokrasi dan juga mengukur Karakter personal kandidat.

Agar data terverifikasi dengan baik, Poltraking indonesi juga telah mengecek ulang di lapangan, menghubungi kembali responden terhadap pilihanya. Para tim survei juga di pantau pergerakannya melalui aplikasi.

Sementara itu, adapun hasil survei ini, Hanta Yudha AR Direktur Eksekutif Poltracking membeberkan, Pasangan Setyo Wahono-Nurul Azizah meraih angka 78% sementara Teguh Haryono-Farida Hidayati meraih angka 12%.

“Hasil itu merupakan hasil survei poltracking simulasi head to head pasangan Pilkada Bojonegoro itu dengan menggunakan surat suara, kandidat pasangan,”ucapnya

Hanta menyebut, Publik mengatakan bahwa dekat dengan rakyat/sering turun ke masyarakat (23.6%) menjadi alasan utama dalam memilih Calon Bupati – Wakil Bupati Bojonegoro, diikuti berpengalaman di Pemerintahan (20.5%), dan jujur/bersih dari KKN (10.0%).

“Pada simulasi tunggal Calon Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono memperoleh angka elektabilitas (70.3%), sedangkan Teguh Haryono (12.3%).”ucapnya

“Sementara pada simulasi tunggal Calon Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah memperoleh angka elektabilitas (65.1%), sedangkan Farida  Hidayati (16.3%),”tambah Hanta.

Menurut Hanta, peta sebaran pemilih berdasarkan kelompok umur, Pemilih pemilih Generasi Z (6.3%), Milenial Muda (10.0%), Milenial Matang (20.9%), Generasi X (33.9%), Baby Boomers (26.9%), dan  Silent Gen (2.0%) cenderung kepada Setyo Wahono – Nurul Azizah.

“Peta sebaran ini menggambarkan kekuatan Elektabilitas Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Bojonegoro berdasarkan kedekatan dengan ormas Islam. Dari (87.0%) publik yang merasa dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU), sebaran pilihannya kepada Teguh Haryono – Farida Hidayati (11.5%) sedangkan Setyo Wahono – Nurul Azizah (79.5%),” imbuhnya.

Hanta juga menyebutkan, pera sebaran berdasarkan pemilih partai politik, pemilih dari partai politik Pemilih PKB(19.9%), Partai Gerindra (13.5%), Partai Golkar (8.0%), Partai Demokrat (7.8%), PDI Perjuangan (7.3%), PKS (4.8%), PAN (3.5%), Partai NasDem (2.5%), dan PPP (2.5%) cenderung kepada Setyo Wahono – Nurul Azizah.

“Peta sebaran berdasarkan pilihan pada Pilkada Bojonegoro 2018. Pemilih SoehadiMoeljono – Mitro’atin (23.2%), Mahfudhoh – Kuswiyanto (13.1%), Anna Muawanah – Budi Irawanto (31.9%) dan Basuki – Pudji Dewanto (22.1%) cenderung kepada Setyo Wahono – Nurul Azizah,” jelasnya.

Hanta juga menambahkan, Jujur dan bersih (27.2%) merupakan sifat/kriteria Calon Bupati paling diharapkan untuk memimpin Bojonegoro dalam lima tahun ke depan, diikuti merakyat dan sederhana (25.7%), serta cerdas dan berwawasan luas (12.5%).

Hanta mengatakan, temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada awal Oktober 2024. Menurut Hanta, berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi, tergantung isu dan konstelasi politik jelang hari pemilihan. (Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *