Bojonegoro – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro menggelar forum komunikasi publik, Rabu (7/9/2022) di RSUD setempat. Kegiatan ini bertujuan menggali dan menyampaikan informasi pelayanan yang ada di RSUD Sumberrejo kepada masyarakat.
Dalam laporan kegiatannya, Direktur RSUD Sumberrejo, Ratih Wulandari menyampaikan kegiatan ini untuk membangun sistem penyelenggaraan komunikasi publik yang adil, transparan dan akuntabel. Hal ini diperlukan dalam menjalin kolaborasi antara penyelenggara dan stakeholder/pemangku kepentingan serta masyarakat selaku pengguna atau penerima layanan.
[irp]
Forum komunikasi publik ini juga bertujuan memberikan informasi tentang pelayanan dan hasil pelayanan serta menyampaikan visi, missi, motto juga maklumat pelayanan RSUD Sumberrejo. Dalam kegiatan ini, pihak RSUD menggali saran, serta kritik konstruktif dalam peningkatan mutu pelayanan dalam cakupan pelayanan tanpa mengesampingkan peningkatan kepuasan pelayanan masyarakat.
“Forum Komunikasi publik ini juga bertujuan untuk menjembatani standar pelayanan yang dilakukan tetap selaras untuk meningkatkan pelayanan pada kepuasan masyarakat,” ungkapnya.
[irp]
Adapun acara forum komunikasi publik ini diikuti oleh 93 orang. Mereka terdiri dari pemangku kepentingan Dinas Kesehatan, Camat, Kepala Desa, termasuk dua Direktur Rumahsakit yaitu RSUD Kepohbaru dan RSIM Sumberrejo, masyarakat, tokoh masyarakat. Selain itu juga perkumpulan Purna Bhakti RSUD Sumberrejo, kelompok populasi sasaran Rumah Sakit serta jajaran strukral, komite medik, komite keperawatan, komite tenaga kesehatan lain serta kepala unit pelayanan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Anni Pujiningrum menyampaikan, Dinas Kesehatan sesuai arahan Bupati Anna Muawanah memiliki tujuan dari sektor kesehatan, meningkatkan harapan hidup masyarakat Bojonegoro, yang saat ini pada usia 71-72 tahun.
“Hal tersebut sangat tinggi melebihi dari usia harapan hidup jawa Timur,” jelasnya.
[irp]
Dalam rangka hal tersebut Dinkes menyelenggarakan kesehatan di tingkat rujukan. Dinkes sudah punya empat RSUD, juga pelayanan kesehatan di tingkat pertama yaitu di 35 puskesmas.
“Terimakasih untuk Ibu Bupati, sampai saat ini berkomitmen, sehingga masyarakat Bojonegoro sudah tercover dan terdaftar BPJS dengan cakupan per bulan Agustus 2022 sudah 99,41%,” paparnya.
Dalam sambutannya melalui video converence, Bupati Anna Mu’awanah menegaskan bahwa tujuan didirikan rumah sakit adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, maka informasi pelayanan serta sarana prasarana penunjang medis apa saja yang perlu diketahui masyarakat dapat ter informasikan dengan baik, dan akurat.
“Kami terus memacu kepada kinerja Rumahsakit karena dalam IPM, selain pendidikan dan ekonomi juga ada bidang kesehatan. Bidang kesehatan ini merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat. Jadi kita harus terus mengembangkan sarana prasarana kesehatan yang berkualitas,” ujarnya.
[irp]
Perempuan nomor satu di Bojonegoro ini juga mengimbuhkan, bahwa saat ini kesadaran masyarakat semakin baik terhadap kesehatan. Pasalnya pada zaman dulu masyarakat yang sakit pergi ke dukun untuk di ‘suwuk’. Namun saat ini masyarakat yang dituju juga adalah fasilitas kesehatan.
“Ini merupakan indikator bahwa masyarakat sudah semakin baik terhadap kesadaran yang tinggi dibidang kesehatan. Maka usia harapan hidup di Bojonegoro makin baik dibandingkan dengan kota-kota yang lain,” tuturnya.
Selain faktor kesehatan, Bupati Anna juga juga mengimbau masyarakat harus mengimbangi dengan faktor lingkungan yang bersih, lingkungan dengan kecukupan oksigen, lingkungan air minum yang bersih, lingkungan sanitasi yang bersih.
“Jadi kami juga terus menyelaraskan, salah satunya menata penghijauan, menata sanitasi, drainase dan sebagainya,” pungkasnya. (red )