BOJONEGORO– Proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Desa Kesongo, Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro patut di evaluasi dari pihak Dinas terkait. Proyek tak bertuan tersebut ada dugaan pengurangan jumlah material pembesian pada kolom dinding dan tidak di lengkapi dengan K-3, seperti alat pelindung Diri (APD).
Lemahnya pengawasan terhadap proyek tersebut juga dipertanyakan, mengingat dilokasi tidak ada papan informasi kegiatan, sehingga kesulitan untuk mengetahui siapa pelaksana dan berapa jumlah anggaran serta dari mana sumber dananya, Selasa (05/11/2024).
Pekerjaan TPT setinggi kurang lebih tinggi 150 M tersebut juga banyak di keluhkan warga setempat akibat sisa material galian menumpuk di bahu jalan yang tidak di lengkapi rambu- rambu, hal ini membuat jalan jadi licin saat hujan turun.
Dari informasi warga setempat, proyek TPT tersebut baru berjalan beberapa Minggu, dan sudah mencapai kurang lebih 70%, pada pekerjaan pembesian ada dugaan pengurangan, terlihat jumlah besi untuk dinding hanya di pasang 3 layer dan ada yang di isi 4 layer satu sisi pada dinding.Ini membuktikan dugaan kuat pada pekerjaan TPT tersebut ada indikasi kecurangan.
Pekerjaan ini jelas sudah melenceng dari RAB dan pedoman gambar dan mengurangi kekuatan bangunan TPT tersebut” celoteh warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya.
” Kalau tidak salah hari ini mau di cor untuk dindingnya, masak besinya hanya di kasih 3 batang dan 4 batang, pengawas konsultan ya kok diam aja” keluh warga.
Kami berharap untuk Dinas terkait untuk turun kelapangan dan mengevaluasi pekerjaan tersebut, agar pekerjaan ini sesuai yang kami harapkan, kuat dan tentunya sesuai mutu dan menjaga kualitasnya.
Dari informasi warga tersebut awak media langsung datang ke lokasi untuk mengecek, saat proses pemasangan pembesian terlihat untuk besi dindingnya hanya di pasang besi tiga layer dan ada yang di isi 4 layer saja.
Salah satu pekerja proyek saat di konfirmasi menyampaikan, terkait CV apa dan pengawas dari CV mana semua pekerja tidak tahu, dan pekerja saat di tanya siapa nama mandornya , juga kompak mengucap tidak tahu. Kami hanya pekerja di suruh ya kami pasang” ucap salah satu pekerja.
Sampai berita ini di publikasikan , awak media masih mengumpulkan data, siapa pemilik CV dan dari Dinas mana proyek TPT yang berada di Desa Kesongo tersebut.(Sl/red)