Bojonegoro – Guna membasmi hama tikus yang senantiasa mengganggu produksi padi, para petani di Dusun Ndono Desa Temu, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, ramai ramai berburu tikus di perswahan.
“Hama tikus salah satu hama yang merusak tanaman padi yang mengakibatkan gagal panen dan susah untuk di basmi.
[irp]
[irp]
[irp]
Ketua Kelompok Tani (Poktan) I Ngasuri , Nur Kamid mengaku, pusing tiap kali musim tanam padi tiba. Musababnya, serangan hama tikus semakin tidak terkendali terhadap benih padi miliknya.
Padahal pengendalian hama tikus dengan cara diracun, dan bahkan secara gotong royong melakukan gropyok tikus juga tidak berdampak signifikan. Karena itu, pengendalian hama akhirnya dengan cara memberikan obat tetes dari kelompok tani. Pilihan itu setelah dibahas dalam musyawarah Poktan.
“Sudah lama Poktan, kami ingin memberantas tikus dengan mencoba pakai obat tetes . Baru kali ini bisa terwujud,” kata Ngsuri , Minggu (08/06/2024).
Nur Kamid (Poktani) menjelaskan, total sebanyak 1 lusin botol obat tetes yang baru mau di coba beserta para petani terbagi dalam dua Poktan. Poktan I kebagian 7 botol, sedang sisanya 5 botol berada di lahan Poktan II. Tersebar di areal persawahan seluas sekira 70 Hektar.
“Sudah barang tentu, jika hama terbasmi hasil produksi padi nantinya bisa meningkat, dari rata rata sebelummya per hektar mencapai 5 ton tiap musim panen,” harapnya.
Senada dengan Ngasuri. Petani anggota Poktan lainnya, Sugeng mengatakan, pemilihan pengendalian hama tikus dengan obat tetes jenis yang baru mau di experimenkan adalah yang paling tepat di desa Temu dan sekitarnya.
“Biasanya tikus kalau dikasih obat rata – rata malah menyerang. Dengan adanya obat tetes ini semoga harapan para petani memungkinkan sangat mengurangi serangan hama tikus,” tandasnya.(Slh/Red)