Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus berkomitmen meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, khususnya lembaga pendidikan keagamaan luar sekolah formal.
Pendidikan mutu dan kualitas Lembaga Pendidikan keagamaan luar sekolah formal itu dilaksanakan melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Bojonegoro dengan menggelar Pembinaan Kepala Madrasah Diniyah (Madin) Se-Kabupaten Bojonegoro, yang digelar sesuai zona masing-masing.
Kamis (17/02/2022) diselenggarakan untuk zona ke-3 yakni wilayah Kecamatan Baureno dan Kanor. Kegiatan bertempat di Madin Al-Muslimun, yang berada di Desa Tejo, Kecamatan Kanor.
Kegiatan dihadiri Forkopimcam, Kepala Desa, Kepala KUA, Ketua Madin, PPAI dan Koordinator Pendidikan Kecamatan secara luring dan daring.
Kabag Kesra Setda, Sahlan, S.Ag dalam laporannya menyampaikan bahwa dasar pelaksanan kegiatan adalah UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Perda Bojonegoro No. 8 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Bojonegoro.
Lanjut Sahlan, bahwa salah satu tujuan kegiatan pertama dalam rangka menjalin sinergitas antara Madin dengan Pemkab Bojonegoro.
“Sebagaimana tertuang dalam Pasal 29 Perda tersebut di mana Bupati mengatur mekanisme pembinaan pendidik melibatkan organisasi profesi dalam hal ini diniyah, takmiriyah, dan Kemenag. Kedua, mewujudkan penyelenggaraan Madin yang berkualitas dari sisi materi pembelajaran dan kompetensi tenaga pendidiknya,” tuturnya.
Jumlah peserta pembinaan Madin sebanyak 118 orang, terdiri dari Kecamatan Baureno sebanyak 60 orang dan kecamatan Kanor sebanyak 58 orang.
“Begitu pentingnya Madin bagi kehidupan kita dan menyiapkan generasi muda, sebagai bukti kongkrit perhatian Bupati Bojonegoro adalah mewujudkan Perda Nomor 8 Tahun 2020 yang didalamnya memuat pendidikan Madrasah Diniyah,” lanjutnya.
Sahlan juga menyampaikan capaian program beasiswa prestasi, scientist, dan 1 Desa 2 Sarjana dari Pemkab Bojonegoro. Pada tahun 2021 yang diterima sebanyak 1.012 mahasiswa dengan total nilai Rp 2,530 miliar. Sedangkan untuk insentif ustadz dan ustadzah di TPQ/TPA (di luar Madin) tahun 2021 diterima sebanyak 4.471 orang telah dengan total Rp 5,365 miliar.
Materi pembinaan kali ini diharapkan dapat menambah, skil, khasanah keilmuan. Bagaimana Madin dapat menyiapkan generasi kedepan lebih tangguh dan siap menghadapi dinamika zaman. Narasumber yang berkompeten dari kantor Kemenag Bojonegoro, Drs. H. Zaenal Arifin, M.Pd dan Dr. H. Yogi Prana Izza, Lc, MA ketua PW ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama). ( Slh/red )