BOJONEGORO – Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan inspeksi mendadak (sidak) pasar. Sidak dilakukan di Pasar Kota Bojonegoro, Senin (19/8/2024).
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan arahan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) pada rapat koordinasi evaluasi TPID nasional dengan pembahasan langkah konkret pengendalian inflasi di daerah tahun 2024. Sebagai komitmen pengendalian inflasi, TPID Kabupaten Bojonegoro melakukan kegiatan sidak pasar.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi di Bojonegoro masih lebih rendah dari angka inflasi nasional dan provinsi. Angka inflasi nasional yaitu 2.13, angka inflasi Provinsi Jawa Timur yaitu 2.13, dan angka inflasi Kabupaten Bojonegoro yaitu 2.11. Sementara angka inflasi month to month (M-to-M) Kabupaten Bojonegoro pada Juli adalah -0.07, Provinsi Jawa Timur 0.04, dan nasional 0.18. Angka tersebut telah sesuai dengan target nasional yaitu 2,5 plus minus 1.
Sementara itu, data per Agustus, harga komoditas yang mempunyai andil dalam inflasi di Bojonegoro adalah cabe rawit, bensin, bawang putih, perhiasan, masker, dan biaya sekolah Taman Kanak-Kanak (TK). Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dan menyumbang angka deflasi adalah gula pasir, telur ayam ras, tomat, daging ayam ras dan bawang merah.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Adriyanto menyoroti turunnya harga komoditas pangan. Masyarakat Bojonegoro diharapkan memiliki antusiasme belanja yang baik karena harga kebutuhan pangan relatif rendah. “Kita lihat harga-harga kebutuhan pangan ini turun. Bahkan tomat, bawang merah, dan cabai dan lain-lain mengalami turun harga cukup drastis. Saya harap masyarakat dapat tetap berbelanja seperti biasa ya,” ujarnya.
Salah satu pedagang di Pasar Kota Bojonegoro, Hj Sum membenarkan bahwa harga kebutuhan pangan relatif turun sejak dari daerah pemasok barang. “Bahan pangan turun harga. Tomat terjun bebas sampai Rp 2.500 per-kilogram. Bawang merah juga murah, dari tengkulak hanya Rp 12.500 sampai Rp 15.000 saja. Kalau cabai kadang naik kadang turun,” ungkapnya.
Adanya penurunan harga kebutuhan pangan di Pasar Kota Bojonegoro, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan momentum ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih terjangkau.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bersama TPID akan terus memantau kondisi pasar dan menjaga kestabilan harga agar inflasi tetap terkendali. Sehingga kesejahteraan masyarakat Bojonegoro dapat terjaga dengan baik. (Red).