Bojonegoro- Merasa aduannya tidak ditanggapi serius oleh Panitia pertandingan AKD Cup II Kepohbaru tahun 2023, sejumlah Official Team Desa Brangkal wadul pada Ketua Askab PSSI kabupaten Bojonegoro, Pada (16/8/23).
[irp]
[irp]
Kedatangan para Official di kediaman Ketua Askab PSSI kabupaten Bojonegoro dalam rangka menyampaikan secara tertulis perihal beberapa hal, termasuk paling serius yakni ketegasan panitia pertandingan tidak memberikan keputusan yang sesuai dengan peraturan turnamen AKD cup II Kepohbaru tahun 2023.
Mansur official brangkal menyatakan, kedatangan kami bersama rombongan ingin mencari keadilan sesuai peraturan turnamen yang dibuat bersama, dan kami tidak mempermasalahkan soal kalah dan menang pertandingan, namun dalam hal ini kami menyayangkan sikap panitia pertandingan yang tidak cukup baik dalam menjalankan tugasnya sesuai peraturan turnamen.
Pihak team kami hanya ingin bertemu degan pihak panitia pertandingan dan meminta pertanggung jawaban, tapi selama ini belum bisa dipertemukan, dan pihak kami sudah meminta camat Kepohbaru selaku pembina agar difasilitasi dipertemukan, namun permintaan kami malah dimentahkan dan seakan tidak ada waktu yang diberikan oleh team Brangkal dengan panitia pertandingan ” keluhnya.
[irp]
Sally Atyasasmi Ketua Askab PSSI kabupaten Bojonegoro saat menerima official team Desa brangkal akan segera mempelajari dan memanggil Panitia pertandingan, surat secara elektronik sudah kami pelajari bersama dengan komite hukum dan dalam waktu dekat akan kami panggil bersama sebagai bahan evaluasi pada turnamen yang akan datang ” jelasnya.
Sally Atyasasmi menegaskan, dalam hal ini Askab akan menegakkan Laws of the Game bukan menganulir pertandingan, ini menjadi salah satu beberapa pertimbangan utama dalam kompetisi di tingkat Desa, kedepan agar kompetisi yang diselenggarakan tingkat Desa maupun Kecamatan selain bisa memberikan hiburan juga bisa mencari bibit- bibit muda pesepakbola.
Dalam kancah kompetisi turnamen AKD cup II Kepohbaru tahun 2023 , pihak Askab tidak sepenuhnya memberikan rekomendasi, pihak Askab hanya memberikan rekomendasi pada wasit, namun untuk Perangkat pertandingan (PP) murni bukan dari Askab, karena biasanya yang terjadi dilapangan pihak panitia merasa terbentur pada biaya” ucap Sally.
Setelah ada kejadian ini, pihak Askab PSSI kabupaten Bojonegoro mengevaluasi dan tidak ada toleransi pada event turnamen sepak bola, kedepan wajib tidak ada tawar menawar soal rekomendasi Perangkat Pertandingan (PP) dan juga wasit” tutupnya.
Sebelumnya , kisruh bermula karena pihak team Desa Sumberagung saat akan bertanding pada babak 8 besar Turnamen AKD cup II Kepohbaru tidak bisa menunjukkan kartu identitas kepada panitia pertandingan dan pihak Panitia memberikan waktu yang melebihi aturan sesuai Peraturan turnamen yakni hanya 15 menit. (Red).