Bojonegoro – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegro telah meninjau lokasi keluarnya gelembung air berbau belerang di Desa Jari Kecamatan Gondang. DLH menyatakan aman bagi warga beraktivitas, karena gelembung air itu tidak membahayakan.
[irp]
[irp]
Kepala DLH Bojonegoro, Dandy Suprayitno menjelaskan petugas laboratorium DLH, fungsional pengawas dan fungsional pengendali dampak lingkungan (Pedal), juga Camat Gondang, Koramil Gondang, Polsek Gondang, Perhutani dan juga Pemerintah Desa setempat telah meninjau lokasi keluarnya gelembung air tersebut pada Selasa (11/4/2023).
“Setelah dilakukan pengamatan maka diperoleh fakta bahwa adanya gelembung air yang menimbulkan bau belerang ini masih aman untuk aktivitas masyarakat,” jelasnya Kamis (13/4/2023).
Lebih lanjut, jarak kejadian dengan rumah penduduk cukup jauh, yakni kurang lebih 5 kilometer. Selain itu, keluarnya gelembung tersebut sudah berlangsung lama sejak tahun 2016 dan muncul saat musim penghujan saja. Jika musim kemarau tidak muncul.
“Air yang keluar berasa asin, dan agak panas dan tercium bau belerang dari jarak sekitar 1-2 meter. Berada di lokasi tersebut dengan waktu yang relatif lama, seperti halnya tim yang berada di lokasi sekitar 30 menit juga tidak terasa pusing,” ungkapnya.
[irp]
Setelah diambil airnya untuk dilakukan pengujian sampel kadar PH sebesar 6,18 di mana masih sesuai baku mutu air permukaan, sebagaimana PP Nomor 22 tahun 2021 lamp VI tentang baku mutu air nasional dengan nilai baku mutu pH sebesar 6-9. Selanjutnya sampel air dan tanah akan dikirim ke laboratorium yang terakreditasi guna mengetahui kandungan lebih lanjut.
“Air ini sangat luar biasa, tanaman yang ada di sekeliling lokasi masih sangat subur dan berbuah lebat. InsyaAllah tidak mengganggu bagi masyarakat,” pungkasnya. (Red )