Bojonegoro – Memiliki Rumah yang nyaman kuat adalah impian dari seluruh umat manusia, banyak para warga atau masyarakat yang sangat ingin memiliki rumah atau tempat tinggal yang nyaman untuk hanya sekedar berteduh dari cuaca hujan maupun panas.
Namun berbeda dengan yang dialami oleh warga Desa Babad RT 5 Dusun Babad Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro, yang bernama Ibu Dasiyem, ia berharap setelah mendapat bantuan program RTLH rumahnya semakin baik dan bangunanya kuat dan nyaman untuk ditinggali. Rabu, 10 Agustus 2022.
[irp]
Namun kebalikannya setelah mendapat program bedah rumah RTLH pada tahun 2021 dan sudah selesai di bangun pada bulan 12 Desember lalu kini bangunanya udah banyak yang retak retak dan gawang pintunya juga tidak layak di gunakan, diduga ada penyelewengan angaran dan bahan material.
Saat di temui awak media di rumahnya Ibu Dasiyem menyampaikan,” ya begini lah pak keadaan rumah saya setelah di rehab oleh pemeritah udah banyak yang retak bangunanya dan gawang pintunya pun di tembel tembel dari kayu bekas. cerita Dasiyem.
Dari pengakuan Ibu Dasiyem, saat membagikan material dirinya hanya di kasih 7 sak semen dan untuk merabat laintainya Ibu Dasiyem membeli sendiri matrialnya. Ujarnya.
” Saat di tanya CV mana yang mengerjakan, Ibu Dasiyem tidak tahu,” dia hanya tahu kalau rumahnya di bangun dan mendapat bantuan aja, Ibu Dasiyem juga berharap semoga pemeritah terkait bisa turun ke lokasi untuk mengecek keadaan bangunan fisik yang di bantukan ini, biar ada solusinya. Harapan ibu Dasiyem.
Terkait persoalan bangunan fisik bedah rumah di Desa Babad, kepala staf Dina PU Cipta Karya Bojonegoro pak Yanto menyampaikan,” Karena sampai saat ini pemkab Bojonegoro belum mengeluarkan anggaran untuk fisik. Jadi semua anggaran masih murni milik rekanan. Jika tidak di perbaiki kita tidak akan mencairkan agaranya.ujar Yanto staf Dinas PU cipta karya melalui messenger WA.
“Dari percakapan sama ibu Dasiyem ada salah satu warga Babat juga mengelukan bantuan wc atau ODf banyak yang tidak sesuai RAB, seperti tidak ada baknya dan gayungnya dan bangunanya asal jadi.ujar salah satu warga babad.
Dari curhatan warga Babad tersebut, kami awak media mencoba menghubungi kepala desa Babad lewat saluran handphone tidak ada jawaban, kami mencoba datang ke kantor balai desa juga tidak ketemu, nanti lebih jelasnya tanya pak kades mas, tapi pak kades lagi sibuk banyak kerjaan”. ujar salah satu perangkat desa Babad. ( Tim 9/red)