Bojonegoro – Sebagai langkah mendukung percepatan pelaksanaan pembangunan desa, Pemkab Bojonegoro bersama Kementerian Desa PDTT memberikan program beasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau Desa (RPL Desa) di Kabupaten Bojonegoro. Untuk pendaftar langsung diseleksi oleh tim asesor dari perguruan tinggi negeri (PTN).
Pendaftaran beasiswa RPL Desa di Bojonegoro dilakukan secara online mulai 21-23 Februari 2022 yang diperpanjang sampai dengan tanggal 2 Maret 2022. Yakni dengan mengunggah dokumen portofolio pada tanggal 24 Februari hingga 2 Maret 2022 didampingi koordinator desa dan posko kecamatan.
Kuota yang disediakan 1.600 orang dengan pembagian sebagian ke UNESA dan UNY serta pilihan program studi yang disesuaikan antara kebutuhan dan relevansi dengan jabatan saat ini.
Kepala Bidang Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemkab Bojonegoro, Evie Octavia Marini, menjelaskan bahwa pendaftaran dilaksanakan langsung oleh peserta melalui sistem aplikasi PTN penyelenggara RPL Desa tersebut. Namun, tetap diarahkan kepada peserta untuk memperhatikan aspek pemerataan pilihan PTN dan program studi dalam satu desa.
“Diarahkan agar pilihan PTN dan Program Studi merata sehingga dalam satu desa tidak terjadi kesamaan yang disesuaikan dengan relevansi pelaksanaan tugasnya saat ini,” jelas Evie.
Menurut dia, pemerataan pilihan tiap desa ini agar nantinya ilmu yang didapat diharapkan bisa diaplikasikan ke desanya masing-masing. Sedang untuk penilaian seleksi RPL Desa dilaksanakan sepenuhnya oleh Tim Asesor Rekognisi Perguruan Tinggi Negeri. Yakni terhadap dokumen persyaratan dan portofolio pendukung rekognisi yang diunggah masing-masing peserta.
“Jadi Kabupaten Bojonegoro hanya sebagai penyandang dana yaitu beasiswa bagi peserta RPL Desa yang lolos seleksi atau asasment rekognisi,” imbuhnya.
Agar lolos seleksi, lanjut Evie, maka peserta harus mengikuti tahapan unggah portofolio. Lampiran dokumen portofolio yang diunggah juga dinilai sangat mendukung para peserta RPL Desa. Seperti bukti surat terkait akademik, pengalaman kerja, prestasi atau penghargaan, sertifikat pelatihan, baik dalam pemerintahan desa, pembangunan desa atau pemberdayaan masyarakat atau yang lainnya.
“Serta termasuk dokumentasi baik berupa foto maupun video bahkan pemberitaan di media sosial/ media online dapat menjadi nilai tambah peserta,” ungkap Evie. Menurut data yang diterima dari posko kecamatan, jumlah pendaftar mencapai 1.252 orang. Diantaranya 510 orang memilih mendaftar di UNY dan 742 orang mendaftar di UNESA.