BOJONEGORO- Dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi lewat sarana transportasi pedesaan , Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro memberikan bantuan anggaran khusus kepada desa ( BKKD ) untuk proyek pengaspalan jalan maupun Rigid beton.
Namun pada kenyataan di lapangan banyak di temukan berbagai persoalan, setelah pengerjaan proyek itu dilaksanakan oleh team pelaksana program. Semua ini terjadi akibat kurang ketatnya pengawasan di lapangan baik dari Kecamatan, Dinas terkait maupun Konsultan yang di tugaskan di lapangan.
Dari kebanyakan rusaknya pembangunan yang baru di kerjakan tersebut rata – rata akibat pengurangan bahan material atau di luar RAB yang telah tersusun sesuai spesifikasi .
Terpantau dari jepretan kamera wartawan ini di lokasi desa Miyono Kecamatan Sekar, pada hari Jumat, 1/9/2023. Proyek pengerjaan jalan Aspal BKKD tampak sudah retak memanjang di tengah jalan yang baru selesai di kerjakan .
Anggaran yang di gelontorkan untuk pembangunan jalan Aspal ini juga sangat fantastis , Rp .1.730 .747 .000 dari APBD Bojonegoro lewat BKKD ( bantuan Khusus keuangan desa ) .
Supardi salah satu warga Miyono yang di temui awak Media ini , menyesal akibat pembangunan jalan aspal yang tidak bertahan lama mutu dan kuwalitasnya, sebenarnya kalau seluruh pelaksana proyek mengerjakan dengan hati, tidak mungkin secepat ini mudah rusak, toh belum juga di lewati kendaraan roda empat bermuatan berat .
Saya berharap pihak Inspektorat segera mengambil langkah cepat untuk memberi peringatan tegas kepada pemerintah desa, sebagai penanggung jawab keuangan penerima bantuan ” tegasnya .
Sementara Suratno kepala Desa Miyono Kecamatan Sekar waktu mau di konfirmasi tidak masuk kantor dan di hubungi lewat telephon WA juga terlihat tanda memanggil alias tidak aktif . ( Red / team ) .
Komentar